Kehadirannya yang begitu mem-booming diawal 2020 hingga saat ini membuat TikTok menjadi salah satu platform media sosial yang cukup penting untuk melakukan promosi bagi sebuah brand. Di Indonesia sendiri, TikTok menjadi platform ketiga dengan jumlah spending time terlama setelah Whatsapp dan YouTube, dengan rata-rata waktu sekitar 29 jam per user, per bulannya.
Sifat dari TikTok yang unik, yang mampu menghadirkan berbagai konten video secara dinamis, menjadi salah satu alasan mengapa para penggunanya rela menghabiskan waktu berjam-jam di dalamnya. Kedinamisan konten yang muncul, terlebih pada FYP (For Your Page), membuat kita harus semakin pintar untuk beradaptasi menghadirkan konten yang unik bagi brand.
Cara untuk Menentukan Niche Content yang Tepat bagi Brand di TikTok
Niche content dapat membantu dalam membuat konten-konten yang unik dan menjadi ciri khas bagi brand-mu karena memiliki daya tarik tersendiri. Berikut ini beberapa tips untuk menentukan niche content di antaranya:
Know Your Brand Characteristics
Sebelum membicarakan lebih jauh, hal pertama dan mendasar yang perlu kamu lakukan adalah memahami karaterisktik dari brand sendiri. Apa yang sedang brand-mu tawarkan ke audiens? Siapa saja target audiensnya? Dengan memahami ini, kamu bisa lebih mudah untuk menentukan topik apa yang perlu dikuasai untuk dibagikan ke audiens.
See What Your Competitor Doing
Cara paling mudah adalah dengan menggunakan teknik ATM (amati, tiru, dan modifikasi) terhadap kompetitormu. Kemudian, cobalah untuk menghasilkan konten yang lebih baik dibandingkan kompetitormu. Pantau dan analisis feedback melalui komen atau DM dari audiensmu untuk melihat apakah yang sedang kamu lakukan sekarang ini sudah tepat atau belum.
Deliver Content in Unique Ways
Storytelling menjadi salah satu cara untuk menghadirkan konten yang unik bagi brand-mu. Hal ini pun bisa kamu maksimalkan melalui kerja sama dengan berbagai influencer. Perlu diingat bahwa setiap influencer memiliki “gaya” berkonten mereka, entah itu dengan lelucon, parodi, dsb. Tapi sekali lagi apapun itu caranya, jangan lupa untuk tidak menyinggung hal-hal sensitif yang beresiko terhadap nama baik brand-mu.
Consistency is a Key
Sama halnya dengan pertumbuhan pada media sosial, konsistensi dalam menghadirkan konten video sangatlah penting. Mulai dari jumlah posting-an selama seminggu hingga menjaga kualitas konten yang akan di-deliver harus tetap dijaga. Namun, ini bukan berarti kamu harus membuat konten yang itu-itu saja atau monoton. Lakukan AB testing, eksplorasi berbagai jenis tipe konten lainnya yang sedang viral, dan lihat apakah ini memberikan dampak baik kepada brand-mu atau tidak.
4 Langkah Untuk Membuat Niche Content Yang Tepat
Setelah mengetahui bagaimana cara menentukan niche content yang tepat bagi brand-mu, sekarang kita akan masuk ke pembahasan teknis berikutnya. Seperti yang kita tahu, TikTok memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk dapat menciptkan konten yang unik, baik bagi brand maupun para konten kreator lainnya.
Di bawah ini ada empat hal yang perlu diperhatikan, sebagai brand, dalam menghadirkan konten yang lebih “kemakan” oleh audiens di TikTok:
Pick Your Niche Topic
Seperti media sosial lainnya, TikTok juga mempertimbangkan “a worthy content”. Tapi “a worthy content” tidak memiliki batasan dan begitu luas. Oleh karena itu, penting bagi suatu brand untuk menentukan topik yang lebih mengerucut atau berfokus kepada satu hingga dua hal saja.
Walaupun niche content menjangkau audiens yang lebih sedikit dibandingkan dengan konten-konten general, peluang untuk mengonversi mereka menjadi pelangganmu jauh lebih besar. Bagaimana menentukan niche content yang tepat akan kita bahas pada section berikut ini.
See What’s Trending Now
Terus up-to-date dengan apa yang sedang terjadi atau viral di media sosial, baik dari segi konten maupun algoritmanya. Di TikTok kamu dapat memanfaatkan sound atau hashtag yang sedang viral untuk mem-boosting engagement konten. Dari sisi algoritmanya, TikTok baru-baru ini memberikan peluang dengan mem-push konten-konten video yang berdurasi lebih dari 60 detik.
Dengan memanfaatkan algoritma terbaru ini, brand pun memiliki peluang yang lebih besar untuk meningkatkan awaraness dengan membagikan kontennya misalkan dalam bentuk TikTok series, dsb. Namun, perlu diingat untuk hindari membuat konten yang sudah tidak up-to-date atau “basi”, ya.
Do a Collaboration
Influencer TikTok mungkin tidak terlalu dikenal seperti influencer Instagram. Namun, jangan anggap sepele mereka yang telah membangun audiensnya sendiri dari awal hingga bisa mendapatkan beribu sampai puluhan ribu followers. Bekerja sama dengan influencer yang memiliki audiens yang sama dengan brand-mu sangant efektif untuk meningkatkan awareness hingga citra brand.
Bila kamu ingin melakukan kolaborasi, ada baiknya cek hal-hal berikut ini sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan influencer. Pastikan jangan sampai kolaborasi dengan para influencer justru backfire terhadap brand-mu.
Create Engaging Content
Membuat video berdasarkan hasil komen dari salah satu followers-mu merupakan salah satu contoh engaging content. Selain itu juga, kamu bisa melakukan duet atau kolaborasi video, baik dengan salah satu followers atau influencer. Atau cara paling sederhana adalah dengan mengajak para audiens untuk komen di kolom komentar tentang pendapat mereka mengenai topik yang sedang kamu bahas, dsb.
Konten yang mengikut sertakan audiensmu di dalamnya, baik secara langsung maupun tidak, sangat efektif untuk meningkatkan emotional connection terhadap sebuah brand.
After All…
Dunia media sosial bukanlah sesuatu yang statis melainkan dinamis dan kita pun harus dapat mengikuti perkembangannya. Oleh karena itu, sangat diperlukan kepekaan terhadap berita yang sedang trending hingga analisis yang kuat untuk menghadirkan strategi-strategi yang tepat.
Hakuhodo Digital sebagai salah satu agensi creative digital memiliki tim yang ekspert expert dan siap membantu brand-mu untuk terus bertumbuh dan berkembang. Just one e-mail away to reach us (bd@h-digital.id). Cause your need is our mission.